Sabtu, 27 Oktober 2012

Smile and Stand-up Comedy


Entah kenapa setiap hari kamis, aku selalu bersemangat mengikuti kuliah. Setiap hari tentunya semangat, tetapi hari kamis adalah puncaknya :D sebelumnya, aku mahasiswi ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Sam Ratulangi Manado. Dan FE Unsrat merupakan fakultas yang paling terkenal disini :D FE Unsrat tiap tahunnya pasti dibanjiri mahasiswa/mahasiswi yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dari fakultas lain. Karenanya, kita (mahasiswa) dibuat ada yang Reguler Pagi (Regi) dan Reguler Sore (Regso) dulu disebut ekstensi, nah kebeneran aku yang Regso. Sistem perkuliahan dan semua tetekbengeknya sama, yang membedakan waktu kuliahnya saja. Kalau regi kuliah pagi, nah regso kuliahnya sore. Dan begitu terus sampai gelar Sarjana didapat :D jadi jangan nanya gimana rasanya kuliah pagi itu, karena memang kami gak pernah merasakannya.
Ok guys, kembali lagi ke hari kamis. Hari itu kami terjadwal dengan 2 mata kuliah, Intermediate Accounting & Bank dan Pasar Modal. Ok lupakan soal Intermediate, karena gk akan gue bahas disini :D yang membuat hari kamis special adalah Mner (sebutan untuk dosen laki-laki) Hanly, dosen BPM kami. Mner Hanly adalah orang yang sangat bersemangat dan selalu bersuka-cita. Tidak pernah marah, membentak dan hal-hal lain yang membuat kami takut. Dia selalu tersenyum dan hobby memberikan suntikkan semangat dengan kata-kata motivasi. Bayangkan sodara-sodara, dia mengajar dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam, dan hal itu baginya bukan beban sama sekali, malah sesuatu yang katanya “luar biasa”. Nah, kamis 3 hari yang lalu, dengan gaya mengajar yang standup comedy, dia bercerita tentang percakapannya dengan salah seorang mahasiswa pertanian. Dia memulai pembicaraan itu dengan sebuah pertanyaan “apakah kamu tahu tentang Ganggnam Style” ? lalu dengan bijak mahasiswa itu menjawab “saya tahu, tapi saya tidak mau menonton ataupun menirukannya, saya tidak mau menjadi penerus bangsa yang dirubah oleh dunia. Saya mau saya yang merubah dunia, bukan dunia yang merubah saya”. Sontak kamipun takjub. Kemudian mner Hanly meneruskan, masih dengan gaya bahasa yang teratur dan semangat yang membara :D dia mengutarakan harapannya. Dia ingin Indonesia kelak dipimpin oleh generasi yang berkulitas, yang merubah Indonesia dengan tidak merusaknya. Tetapi memperbaiki apa-apa yang seharusnya diperbaiki, bukannya mengurusi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Dan itu dimulai dari sekarang. Katanya, kebahagiaan yang paling hakiki adalah saat orang focus pada apa yang ada padanya, bukan sesuatu yang ada pada diri orang lain. Kemudian, masa lalu adalah guru kehidupan yang paling berharga, jadi masa lalu jangan dilupakan begitu saja, terutama pada kenangan-kenangan yang membuat hidup kita bahagia dan berjaya. Ingatlah itu saat kalian terpuruk.
Selanjutnya, begitu terus hingga perkuliahan usai. Inilah dosen yang banyak bicara dan banyak bekerja. Bukan dosen yang banyak bicara dengan sedikit bertindak. Thank you Mner Hanly. Walaupun kau tak pernah absen masuk kelas dan memberikan tugas, tetapi kau membuka mata kami untuk menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Mahasiswa yang nantinya akan memegang estafet kepemimpinan dari generasi sebelumnya. Seperti yang engkau bilang “berbahagialah dengan apa yang ada pada dirimu, bukan apa yang ada pada diri orang lain”. Kami akan buktikan bahwa wejangan-wejangan yang selalu terlontar dari bibirmu akan terbukti. Suatu saat nanti. Pasti !

Sabtu, 06 Oktober 2012

sempurna ???

Aku gak pernah menjudge diriku bahwa aku seorang yang penuh dengan kesempurnaan, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah swt. dan aku sadar akan hal itu. Sudah sangat bersyukur diriku berada didunia ini, dikelilingi oleh orang-orang yang sayang sama aku, walaupun banyak juga yang terganggu dengan keberadaanku, dan sekali lagi, aku sadar akan hal itu. Tuhan itu gak pernah gak adil, Dia selalu menunjukkan keadilan-Nya bahkan disaat kita tidak menyadarinya dan menganggap hal itu sulit terjadi. Tapi percayalah, kita semua sempurna, dengan kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Tapi terkadang kita sendiri sulit mengerti kesempurnaan apa yang dimaksud. Menurutku, kesempurnaan itu saat banyak orang yang membenci kita, tapi kita masih tersenyum untuknya. Kesempurnaan itu saat banyak orang mencintai kita karena diri kita sendiri, bukan cerminan diri dari apa yang mereka inginkan. Kesempurnaan itu saat kita selalu ikhlas dalam menjalani goresan takdir kehidupan kita masing-masing. Dan kesempurnaan itu saat kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai dan yang mencintai kita :)